Nina Yuliana S.Pd


  •  PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI



SUKA DUKA PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

OLEH : NINA YULIANA S.Pd

Saya adalah seorang guru SD yang mengajar di sebuah sekolah swasta di Kabupaten Subang.. Pertama kali mengenal pembelajaran berdiferensiasi belum lama. Saya sangat tertarik menerapkan pola pembelajaran berdiferensi. Pertama kali mengenal istilah pembelajaran berdiferensiasi pada saat mengikuti program pelatihan guru penggerak. Pada saat ini kita sering menemukan berbagai macam metode pembelajaran yang ada di kelas. Salah satunya adalah pembelajaran berdiferensiasi.Pembelajaran Berdiferensiasi adalah pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan  belajar siswa. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan  pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi di SD PIT Bhaskara sedikit demi sedikit sudah diterapkan. Dengan mendukung semua kebutuhan murid di kelas. Mengidentifikasi kebutuhan belajar murid. Dari awal proses belajar dilakukan pengamatan berbagai aspek .Dengan menilai pengetahuan awal. Melihat karakter anak didik secara teliti dan jeli. Mengapa kita perlu menerapkan pembelajaran berdiferensiasi?.Seperti yang telah disampaikan oleh Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara bahwa untuk memberdayakan murid, guru dituntut untuk menjadi teladan serta bisa memotivasi sehingga menguatkan kemampuan murid. Dengan hal tersebut diharapkan murid dapat tumbuh dan berkembang secara holistic secara cipta, rasa, dan karsa. Tajam pikiran, lalu halus rasa serta kuat dan sehat jasmaninya.Terkait dengan tumbuh kembang murid, pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu opsi bagi para guru untuk mengembangkan kemampuan murid secara optimal. Pembelajaran Diferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan pada murid untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid. Pembelajaran diferensiasi dapat dilakukan di kelas dengan mempertimbangkan kesiapan belajar  menggunakan strategi yang matang. Kesiapan belajar murid meliputi kesiapan, minat, dan profil.  lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar, kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat penilaian berkelanjutan, guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid, dan manajemen kelas efektif.

Ketika menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas 4 SD PIT Bhaskara proses pembelajaran dengan menggunakan beragam cara agar murid dapat mengeksploitasi isi kurikulum, guru juga memberikan beragam kegiatan yang masuk akal sehingga murid dapat mengerti dan memiliki informasi atau ide, serta guru memberikan beragam pilihan di mana murid dapat mendemonstrasikan apa yang mereka pelajari. Namun tidak semua kelas sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, hal ini terlihat ketika guru lebih memaksakan kehendaknya sendiri. Guru tidak memahami minat, dan keinginan murid. Kebutuhan belajar murid tidak semuanya terpenuhi karena ketika proses pembelajaran menggunakan satu cara yang menurut guru sudah baik, guru tidak memberikan beragam kegiatan dan beragam pilihan.

Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal yang harus dilakukan oleh  yaitu dengan melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll) .Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar).

Dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi  memberikan dampak bagi sekolah, kelas, dan terutama kepada murid. Setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tidak semua murid bisa kita beri perlakuan yang sama. Jika kita tidak memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan murid maka hal tersebut dapat menghambat murid untuk bisa maju dan berkembang belajarnya. Dampak dari kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi antara lain; setiap orang merasa disambut dengan baik, murid dengan berbagai karakteristik merasa dihargai, merasa aman, ada harapan bagi pertumbuhan, guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, ada keadilan dalam bentuk nyata, guru dan murid berkolaborasi, kebutuhan belajar murid terfasilitasi dan terlayani dengan baik. Dari beberapa dampak tersebut diharapkan akan tercapai hasil belajar yang optimal.

Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi tentunya kita akan mengalami berbagai tantangan dan hambatan. Guru harus tetap dapat bersikap positif, Untuk tetap dapat bersikap positif meskipun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi sangat berkaitan dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak, serta budaya positif. Salah satu filosofi pendidkan menurut Ki Hajar Dewantara adalah sistem “among”, guru harus dapat menuntun murid untuk berkembang sesuai dengan kodratnya, hal ini sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi. Salah satu nilai dan peran guru penggerak adalah menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada murid, yaitu pembelajaran yang memerdekakan pemikiran dan potensi murid. Hal tersebut sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi. Salah satu visi guru penggerak adalah mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila, untuk mewujudkan visi tersebut salah satu caranya adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Budaya positif juga harus kita bangun agar dapat mendukung pembelajaran berdirensiasi.  

Cara meningkatkan pemahaman guru tentang berbagai strategi pembelajaran berdiferensiasi  yang paling mudah adalah dengan cara berkolaborasi dengan teman sejawat dalam satu sekolah. Berkolaborasi dengan rekan sejawat menyusun rencana pembelajaran. Yaitu dimulai dengan melihat RPP dan penerapannya, Mengamati mulai dari KD, tujuan, sumber belajar dan kegiatan pembelajarn serta catatan-catatan yang dimilikinya. Selain itu guru bisa juga menggali informasi melalui internet, berdiskusi dengan teman lintas mata pelajaran, bahkan lintas jenjang serta dengan berdiskusi dengan pengawas pendidikan.

 Ketika pertama kali menerapkan Pembelajaran berdiferensiasi di kelas hal yang  terlintas di benak kita akan memberikan kesan pertama yang menakutkan, menyeramkan dan akan tetapi pada kenyataannya tidak semenakutkan yang dibayangkan. Pembelajaran berdiferensiasi justru sangat menyenangkan. Memahami hakikat bahwa setiap anak itu unik dan dilahirkan dengan keistimewaan masing-masing merupakan dasar bahwa pembelajaran berdiferensiasi seharusnya dilakukan di kelas.

Saya merasa sangat senang bisa menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan anak-anak dikelas juga merasa sangat senang. Mereka bisa belajar sesuai dengan kemampuan ,bakat dan minat yang dimiliki.

Mereka sangat antusias sekali dalam belajar. Keadaan di kelas menjadi sangat nyaman dan menyenangkan.

Suasana di kelas yang sebelumnya biasa saja dan terkendali berubah menjadi pembelajaran yang interaktif. Semua siswa bisa belajart sesuai dengan kebutuhan dasar mereka. Disesuaikan dengan minat serta bakat yang dimiliki. Berbagai variasi dilakukan dalam pembelajaran dikelas agar suasana dikelas menjadi nyaman dan menyenangkan.

Penggunaan multimedia serta perangkat pembelajaran di kelas membuat keadaan kelas menjadi ramai dan siswa belajar dengan riang gembira. Mereka sangat antusias mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan tahapan pembelajaran. Dan ketika selesai dalam belajar mereka dengan kesadaran mengingat materi yang telah disampaikan. Ketika akhir pembelajaran mereka sangat antusias untuk mengikuti pembelajaran berikutnya.

Begitulah suka duka mengajar di kelas dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Kita bisa merasakan langsung, mengamati setiap momen pelaksanaan proses pembelajaran di kelas dengan mengeksplore bakat serta minat siswa.

 

 

 

Profil Penulis

Penulis bernama Nina Yuliana S.Pd lahir di Subang 9 Juli 1982 .Merupakan anak ke 7 dari 7 bersaudara.Penulis merupakan alumni Universitas Terbuka Bandung tahun 2021.

 Saat ini penulis  berstatus sebagai Guru Tetap di sekolah SD PIT Bhaskara di kota Subang. Sekarang sedang melanjutkan studi S2 di ARS University Bandung mengambil jurusan Manajemen Pendidikan .Penulis merupakan salah satu Guru Motivator Literasi Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Forum Indonesia Menulis.Memiliki hobi mengikuti seminar dan pelatihan. Saat ini sedang senang menulis menyalurkan bakat yang terpendam.

Penulis saat ini telah berhasil menulis beberapa buku Antologi:

1.Rintik Sedu Tahun Baru pada bulan Januari 2022

2. Indahnya Kotaku “Kota Subang JAWARA (Jaya Istimewa dan Sejahtera) bulan April 2022

3. Geliat Literasi Mencerahkan Hati bulan April 2022

4. Sepenggal kisah menjadi seorang wali kelas Juni 2022

5.Guru Hebat berprestasi Jilid 4 bulan Juli 2022

6.Gairah menulis puisi Nusantara bulan Juli 2022

7.My Dream in 2022 Bulan Juli 2022

8.We Love Writing Bulan Agustus 2022

9.Curahan Hati Seorang Guru September 2022

10. Ramadhan Indah bulan September 2022

11. Pengantar Antropologi September 2022

12. Kasih Tak Sampai bulan Oktober 2022





Comments

Popular posts from this blog

Pertemuan ke 2

MODUL 3.1 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL