Pertemuan ke 12

 Proofreeding Sebelum Menerbitkan Tulisan

Pertemuan ke 12
Hari / Tgl : Senin 13 Juni 2020
Narasumber : Susanto S.Pd
Moderator : Nur Dwi Yanti

Alhamdulillah hari ini Senin tanggal 13 Juni 2022. Tak terasa sudah pertemuan ke 13 lagi.

Semoga Pada malam ini materi yang disampaikan dapat dipahami dan dicermati dengan baik.

Adapun Narasumber kita pada malam ini adalah pak D Susanto S.Pd

Siapakah pak D Susanto ini? Dalam dunia tulis menulis, beliau lebih di kenal dengan nama pak D. Pak D merupakan salah satu penulis yang cukup berpengalaman. Tidak hanya menulis beliau juga dikenal sebagai editor dan kreator konten. Beliau sehari-hari mengabdikan diri sebagai guru sekolah dasar di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan. Pak D Sendiri adalah alumni kelas BM angkatan 15.

Untuk mengenal lebih jauh pak D, berikut tautan Profil Pak D https://blogsusanto.com/artikel/

Pada malam ini beliau akan menjelaskan tentang Proofreeding sebelum menerbitkan tulisan. 

*Proofreeding atau kadang disebut dengan uji-baca* adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.

Dengan melakukan *proofreeding*, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.


Selain itu, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kalimat baru. Entah kalimat berita, tanya, atau perintah.

Tugas seorang Proofreeder bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang Proofreeder juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami

*Ia harus dapat mengenali:*

1) apakah sebuah kalimat efektif atau tidak

2) susunannya sudah tepat atau belum

3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak

Misalnya, seorang Proofreeder mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut.

Jadi, tugas seorang Proofreeder adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

Proofreeding merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan. Terutama jika Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas.

Setelah tulisan *jadi*, simpan / diendapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan . Kemudian, lakukan proofreeding dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.

Berikut ini merupakan langkah-langkah proofreeding yaitu :

 *Langkah Pertama*

Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.

*Langkah Kedua*

Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

*Langkah Ketiga*

Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu. 

*Yang keempat*

1.  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit

2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI

3.  Konsistensi nama dan ketentuannya

4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya

Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan singkatan kata.

Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh di tik terpisah dari kata yang mengikutinya.

Cara mudah melakukan proofreeding terutama pada typo, saya sudah diajari oleh ibu *Rita Wati* (Guru, Penulis, Narasumber, Youtuber, sahabat Kelas Belajar Menulis). Materinya diperoleh pada sebuah grup menulis yang diajarkan bu Rita Wati di You tube https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo

Namun, apa yang diajarin Bu Rita pada channel You tube-nya dan juga video di atas, jangan karena itu menggunakan mesin, tetap lakukan koreksi kembali secara manual dengan teliti.

Bapak ibu sekalian pada materi Proofreeding kali ini dapat disimpulkan :

Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreeding hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi. Agar tulisan menjadi lebih "enak dibaca", mudah dipahami maksudnya, tidak menimbulkan salah tafsir karena kalimat yang ambigu. Sama seperti yang diuraikan di atas. Naskahnya siapin dulu. Jika dilakukan oleh orang lain, tidak ada teknik apa pun, nunggu hasilnya saja. Jika kita sebagai Proofreeder: *pastikan tulisan sudah jadi, siapkan "alat": PUEBI, KBBI, jika perlu cek typo dengan Google Doc seperti yang dilakukan di video.*

Demikian materi yang disampaikan oleh Narasumber kita pada malam ini. Luar biasa sangat bermanfaat sekali terutama buat penulis pemula seperti saya. Terima kasih kepada narasumber kita pada malam ini. Telah berbagi ilmunya.

Semangat terus pantang menyerah

Maju terus Guru Motivator Literasi

Subang 13 Juni 2022 

Nina Yuliana S.Pd










Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pertemuan ke 2

MODUL 3.1 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Nina Yuliana S.Pd