Pertemuan ke 7

 MENGATASI WRITER'S     BLOCK

Narasumber : Ditta Widya Utami S.Pd.Gr
Moderator.    : Lely Suryani
Pertemuan.   : 7
Hari/ Tanggal : Rabu 1 Juni 2022


Perkenalkan Narasumbernya, mari simak  puisi akrostik di bawah ini  :

Dara cantik muda belia.
Indah dipandang penuh pesona
Tiada henti melaju berkarya
Talentanya sigap membahana
Aktifis literasi yang luar biasa

Written Block tema malam ini
Ide bisa hilang, musnah ditelan bumi
Dia datang membawa misi
Yakin dan mantap untuk berbagi
Ada banyak kebermanfaatan menanti

Usah ragu mantapkan jiwa
Tak kan ada yang sia - sia
Acap kali raga menyapa
Menulislah goreskan pena
Ide bertebaran menghiasi dunia.
Horeee.. beliaulah narasumber kita kali ini.

Pada pertemuan malam ini tepat dengan Hari lahir nya Pancasila. Mari kita tingkatkan semangat juang dan rasa cinta tanah air dengan menjadi pegiat literasi di Indonesia.
Pada kesempatan pelatihan yang ke 7 ini saya akan belajar banyak dari Narasumber kita yang sudah ahli dan berpengalaman dan tentu saja memiliki segudang prestasi. Beliau adalah ibu Ditta Widya Utami S.Pd.Gr.
Yang merupakan alumni Diklat menulis serta berprofesi sebagai guru IPA di Kec.Cipendeuy Kabupaten Subang.
Bapak/Ibu yang berbahagia ...
pada malam ini beliau akan berbagi tentang sebuah istilah yang dipopulerkan pertama kali oleh psikoanalisis Edmund Bergler : _*writer's block*_.

Bagaimana Bapak/Ibu?
Apakah ada yang sempat merasa tak punya ide menulis? Sudah menulis tapi kemudian kehilangan kata-kata? 

Menulis tentang Pancasila mungkin mudah. Namun, ketika ditambah syarat harus dikaitkan dengan profesi, berupa pengalaman pribadi, serta harus terkait salah satu sila Pancasila, mungkin kemampuan menulis kita akan melambat. 
Nah, kalau iya, bisa jadi kita sedang terserang _writer's blok_. Kebuntuan menulis.

Namun sebelumnya beliau memberikan tantangan kepada seluruh peserta untuk menuliskan pengalamannya berkaitan salah satu sila dalam Pancasila yang bisa diterapkan pada pembelajaran sehari- hari.

1. Tulisan yang pertama

Venice Rahayu, Kota Bogor, Gel. 25

Murid-murid adalah sumber kebahagiaanku. Bahkan ketika mereka berbuat kenakalan-kenakalan, aku tetap merasa bahagia. Entah bagaimana, tak pernah ada yang lebih atau kurang di mataku. Semuanya sama. Biji mataku. Semuanya istimewa.

Sesuai sila kelima

2. Tulisan yang ke 2

Sayur centongan  dari delta,
Akar serabut saling bertautan,
Ada tantangan dari mbak Ditta,
Mari sambut dengan cekatatan

Nama          : Oktavia Hadianingsih 
Kota             : Palangka Raya 
Gelombang : 25

Isi tantangan :

Salah satu nilai luhur Pancasila yang tercermin dalam profil pelajar Pancasila adalah berkebhinekaan global. Artinya kita menanamkan karakter kepada murid untuk mencintai keanekaragaman yang ada di Indonesia namun dan tidak berpandangan sempit. Bangga dengan budaya bangsa yang beraneka ragam, dan mampu berpikir secara global atau mendunia. Salah satu contohnya adalah berpartisipasi aktif dalam Festival Budaya Isen Mulang 2022 yang diadakan kembali setelah sempat vakum karena pandemi
Semangat semuanya

3.Tulisan yang ke 3
Nama : Syamsul Hidayati
Kab Dharmasraya
Gelombang 25

Pendidikan merupakan hak setiap warga Negara Indonesia dimana pun berada.  Menjadi seorang guru adalah tantangan tersendiri dalam menjamin kesetaraan ilmu setiap anak di Indonesia. Mengabdi di salah satu daerah pedalaman Papua Barat menunjukkan arti keberagaman agama , ras serta budaya. Walaupun berada di daerah yang jauh dari kemajuan peradaban dan teknologi namun memberikan ajaran yang baik harus tetap dilakukan. Mengajar dengan kondisi anak yang masih ngantuk, masih lelah karena membantu orang tua melaut, angkut kayu dari hutan. Ilmu harus mereka dapatkan agar mampu memajukan kampung halaman sendiri. Memotivasi buat semangat belajar, lanjutkan pendidikan dan mempunyai cita – cita yang indah. Alhamdulillah saat ini bahagia mendengar kabar mereka sudah kuliah, kerja dan jadi tentara.

4.Tulisan ke 4
Sayur centongan  dari delta,
Akar serabut saling bertautan,
Ada tantangan dari mbak Ditta,
Mari sambut dengan cekatan.

Nama          : Yokeu Sukasah
Kota             : Garut
Gelombang : 25

Isi tantangan :
Musyawarah untuk mufakat sudah menjadi budaya bangsa Indonesia, pun begitu dalam musyawarah penentuan program dana sehat untuk kelangsungan hidup Posyandu. Silang pendapat sering terjadi ketika menentukan besaran nilai dana sehat, namun itu adalah seni dalam bermusywarah, yang akhirnya menjadi semakin erat persaudaraan..
Semangat semuanya
5.Tulisan Ke 5

Nama          : Indaryati
Kota             : Temanggung Jawa Tengah
Gelombang : 25

Isi tantangan :
Pertama kali ikut pelatihan menulis setelah aku kecelakaan kaki kananku cedera bibirku sobek dan keningku di jahit, banyak luka yang merusak mukaku, tapi Allah masih memberikan kehidupan dan masih diberikan kesempatan untuk melanjutkan hidup. Selama beberapa bulan semua harus dibantu suami tercinta. Alhamdulillah sampai saat ini masih tetap bisa mengajar siswa-siswi di madrasah. Waktu itu aku ditolong oleh orang dibawa ke rumah sakit tapi belum tahu nana dan rumahnya sampai sekarang, Terimakasih ini pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan beradap
Semangat semuanya.

Itulah beberapa pengalamn dari para peserta dan selanjutnya Pada kesempatan malam ini narasumber akan mengupas tuntas materi. Sebelumnya kita harus faham dahulu pengertian dari WRITER'S BLOCK.
Wikipedia mengartikan _writer's block_ sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.



Agar bisa mengatasi writer's block, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya.
Adapun penyebab terjadinya WRITER'S BLOCK diantaranya yaitu :
1.Mencoba metode/  topik baru dalam menulis
2. Setres
3.Lelah fisik atau mental
4.Terlalu Perfeksionis


Dalam sebuah jurnal berjudul "Stres dan Solusinya dalam Perspektif Psikologi dan Islam" yang ditulis oleh Admin Admin dan Himma (2019) disebutkan bahwa *stres* adalah respon tubuh yang diakibatkan karena adanya tuntutan dari
luar diri individu yang melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.

Meski stres dan lelah fisik bisa menyebabkan WB, sesungguhnya menulis pun bisa dijadikan salah satu cara _healing_ terbaik.
Caranya? Dengan metode *jurnal meditasi*, yaitu menulis bebas untuk mengungkapkan apa yang sedang kita rasakan, tanpa menghakimi semua perasaan yang kita tulis tersebut.

Buat saja tulisan ekspresif. Curhat. Tentang segala yang dirasa, dikeluhkan (jika ada), dsb.Jika sudah tenang, semoga kembali muncul inspirasi untuk melanjutkan menulis.
Terakhir, salah satu hal yang dapat menyebabkan WB adalah *terlalu perfeksionis*.
Ingin menghasilkan yang terbaik itu perlu. Tapi, bila terlalu perfeksionis kita harus mampu mengerem diri. 
Bukankah segala sesuatu yg berlebih itu kurang baik?
Alih-alih menghasilkan tulisan, sikap kita yang terlalu perfeksionis bisa jadi membuat kita malah terserang WB.
Kecepatan menulis kita berkurang, ide-ide terasa hilang, sulit fokus setiap kali akan menulis, dsb.

Ketika kita "sukses" menulis, katakanlah banyak dibaca orang. Atau buku kita jadi best seller.
Setelahnya kita mungkin akan berpikir bagaimana caranya agar tulisan kita bisa menarik banyak pembaca lagi? Bagaimana agar tulisan kita banyak dikomentari lagi? Bagaimana agar tulisan kita menjadi "sempurna".
Ketika hal ini terjadi, ada dua kemungkinan:
1. Penulis tetap melaju dengan tulisannya.
atau
2. Penulis terserang WB dan mulai tersendat sendat menulisnya
Ingin menghasilkan yang terbaik itu perlu. Tapi, bila terlalu perfeksionis kita harus mampu mengerem diri. 
Bukankah segala sesuatu yg berlebih itu kurang baik?
Alih-alih menghasilkan tulisan, sikap kita yang terlalu perfeksionis bisa jadi membuat kita malah terserang WB.
Terkait materi hari ini setiap apa yang dirasakan pada saat ini hendaknya bisa diketahui penyebabnya sekaligus solusinya agar terhindari kebuntuan dalam menulis.

Jadi kesimpulannya tetap semangat dalam menulis. Jangan menyerah ketika tulisan kita kejar setoran. Nikmati saja prosesnya biar tidak setres.

Semangat terus 
Maju terus Guru Motivator Literasi

Subang 1 Juni 2022

Nina Yuliana S.Pd


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sekolahku Keren

MODUL 3.1 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

MODUL 3.1 KONEKSI ANTAR MATERI